Menjadi Designer yang Bisa Maksimalkan Data dengan Gaya Nyantai
Heyo, sobat-sobat desainer keren! Siapa yang bilang data itu bikin pusing? Mari kita bahas dengan gaya yang lebih santai tentang bagaimana jadi desainer yang paham data, tapi tetap bisa enjoy prosesnya. Kita nggak perlu jadi ilmuwan data yang serius, tapi tetap bisa bikin desain keren yang bermanfaat!
Designer dan Data
Nah, sebelum kita mulai, bayangin dulu, ya. Data itu kayak GPS buat desainer. Dulu, startup-startup kecil bisa tumbuh jadi raksasa karena data. Nah, data ini bisa kita ibaratkan sebagai kisi-kisi teka-teki dalam desain. Kita punya peta, tapi harus tahu cara baca dan gunainnya dengan baik.
Banyak Kok Designer yang Sadar Data
Bener, banyak desainer sekarang udah sadar banget sama manfaat data dalam desain. Mereka bisa nyeritain data sampai kita ngantuk, tapi kadang hasilnya kayak jalan di tengah hutan belantara tanpa arah yang jelas. Nah, kayak saya juga, kita belum jago 100% dalam mainin data, tapi jangan khawatir, ini adalah perjalanan yang seru, dan yang penting kita tetap semangat belajar! yok yok belajar :)
Masalah Sebenarnya Antara Designer dengan Data
Kenapa sih kita sering gagal memanfaatkan data dengan baik? Pertama, mungkin kita bermasalah dari awal, lho! Kita kadang gagal mengumpulkan data yang benar-benar kita butuhkan. Ini ibaratnya mau bikin kue, tapi gak punya resep yang bener.
Bagaimana Mendapatkan Data yang Tepat?
Nah, biar kita bisa dapetin data yang oke, kita harus mulai dari nol. Pertama, kita harus sangat paham tujuan produk yang lagi kita desain. Jangan ada preconceived notion atau pikiran bawaan sebelum mulai kumpulin data. Ini ibaratnya kayak ngejar hantu di hutan gelap, kita harus punya panduan yang jelas. Buat riset yang objektif dan dokumentasi yang rapi. Pilih data yang penting dan sesuai dengan tujuan, jangan sampe data melimpah bikin kita kebingungan kayak dalam hutan rimba yang penuh dengan berbagai macam pohon.
Memanfaatkan Data untuk Design
Setelah kita punya data, kita harus bisa memanfaatkannya dengan baik. Ini adalah masalah besar, karena seringkali kita punya data tapi bingung harus ngapain. Kaya punya alat dapur canggih tapi gak tahu buat apa.
Solusi terbaik adalah memilih metode yang tepat. Ini kayak punya toolbox lengkap, tapi kita harus tahu kapan harus pakai obeng dan kapan harus pakai palu. Jangan terpaku pada satu pendekatan. Belajar berbagai pendekatan adalah kunci untuk menggunakan data dengan efektif dalam desain.
Ini 4 Cara Desainer Mengambil Keputusan dengan Bijak Berdasarkan Data
Empat cara unik yang biasa digunakan oleh desainer UX untuk mengambil keputusan yang luar biasa dengan dukungan data.
Jreeeng……
1. Pengalaman
Pengalaman adalah guru terbaik, begitu kata pepatah. Bagi desainer UX, pengalaman ini adalah bekal berharga yang datang dari pengetahuan dan pekerjaan sebelumnya. Seperti seorang koki berpengalaman yang bisa memasak tanpa resep, desainer dengan pengalaman akan membuat keputusan desain dengan refleks. Mereka tahu bagaimana menyusun tata letak, menyelaraskan elemen, dan memberikan ruang yang tepat.
Sekarang, inilah titik di mana data memainkan peran penting. Data membantu desainer untuk melihat apakah pengalaman mereka benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengguna. Misalnya, data dapat mengungkapkan apakah tata letak yang telah dibuat berdasarkan pengalaman benar-benar meningkatkan tingkat konversi atau hanya membuat kebingungan. Jadi, sambil mengandalkan pengalaman, kita juga perlu mengintegrasikan data untuk memastikan keputusan desain kita berdasarkan fakta yang kuat.
2. Intuisi
Intuisi adalah kuncinya di sini. Seperti seorang seniman yang bermain-main dengan warna di atas kanvas kosong, desainer menggunakan intuisi untuk menginspirasi keputusan desain mereka. Ini terutama berlaku di awal proses desain, ketika kita perlu berpikir di luar kotak dan mengambil keputusan dengan cepat.
Data juga dapat menjadi panduan yang berguna saat kita mengikuti intuisi. Misalnya, jika intuisi kita mengatakan bahwa pengguna akan lebih suka tampilan yang lebih minimalis, data dapat memberikan konfirmasi bahwa tampilan yang lebih sederhana memiliki tingkat interaksi yang lebih tinggi. Kombinasi intuisi dan data bisa menjadi kekuatan luar biasa dalam pengambilan keputusan desain.
3. Imitasi
Desain seringkali adalah perpaduan dari apa yang telah ada. Seperti seorang penulis yang merujuk pada penulis lain untuk menciptakan cerita baru, desainer sering mengandalkan pola desain yang telah ada dan diakui secara universal. Pola-pola ini adalah alat yang kuat dalam memecahkan masalah dasar kegunaan.
Di sini, data dapat digunakan untuk menilai efektivitas pola desain yang sudah ada. Misalnya, jika kita menggunakan pola desain tertentu yang sudah mapan, data dapat membantu kita melihat apakah pola tersebut benar-benar memberikan hasil yang diinginkan dalam hal penggunaan dan kepuasan pengguna. Jadi, peniruan dalam desain bisa didukung oleh data untuk memastikan bahwa pola yang kita ikuti benar-benar efektif.
4. Referensi
Terakhir, kita punya referensi. Ini seperti desainer yang mengambil inspirasi dari karya-karya lain untuk menciptakan sesuatu yang baru. Bayangkan musisi yang meremix lagu-lagu lama menjadi karya yang segar. Desainer juga bisa menggunakan referensi untuk membentuk ide-ide baru.
Referensi dalam desain seringkali didukung oleh data dari berbagai sumber. Tim desain sering merujuk pada pesaing, standar industri, pedoman aksesibilitas, dan sumber eksternal lainnya. Data membantu dalam memvalidasi apakah referensi yang digunakan benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengguna dan apakah mereka memiliki dampak positif pada pengalaman pengguna.
Jadi, dalam dunia desain, kita memiliki alat-alat yang beragam untuk membuat keputusan yang luar biasa. Data adalah mitra yang setia dalam memastikan bahwa keputusan desain kita didasarkan pada informasi yang akurat dan relevan. Dengan memadukan pengalaman, intuisi, imitasi, referensi, dan data, kita bisa menciptakan desain yang memukau dan efektif.
Terima Kasih sudah membaca…, Selamat berkreasi teman-teman desainer! Semoga analogi-analogi ini membantu kita menjadi lebih kreatif dan percaya diri dalam mengambil keputusan desain berdasarkan data yang kuat. 😄🎨📊